PENALARAN
INDUKTIF
Sebelum membahas apa itu
penalaran induktif, ada baiknya kita mengetahui apa itu yang dimaksud dengan
penalaran. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan
indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap
benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Metode berpikir induktif adalah
metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke
umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diteliti.
Ada
3 jenis penalaran induksi, yaitu :
1.
Generalisasi
Penalaran
generalisasi dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil
kesimpulan secara umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk
semua atau sebagian besar gejala.III.1
1.1
Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif
Fakta yang dugunakan belum
mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Contoh :
Setelah kita
menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka
bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa
yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi tidak
sempurna.
1.2
Generalisasi Dengan Loncatan Induktif
Fakta yang diberikan cukup banyak
dan meyakinkan.
Contoh :
Setelah kita
memerhatikan jumlah hari pada setiap bulan pada tahun Masehi, kemudian
disimpulkan bahwa : Semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari tiga
puluh satu. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada
setiap bulan kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan.
2. Analogi
Analogi yaitu proses membandingkan
dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan
kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dengan
analogi, yaitu kesimpulan dari pendapat khusus dengan beberapa pendapat khusus
yang lain, dengan cara membandingkan kondisinya.
Tujuan Analogi
·
Meramalkan
kesamaan
·
Menyusun
sebuah klasifikasi
Contoh :
Kita banyak tertarik dengan
planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi
anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi.
Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada.
Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di
Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet Mars.
3. Kausal
Kausal adalah merupakan prinsip
sebab-akibat yang di haruri dan pasti antara gejala kejadian, serta bahwa
setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan
eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya ,
merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Contoh :
Pada kata dewa-dewi, putra-putri,
pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Tujuan Kausal
Tujuan
kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :
a. Sebab ke akibat
Dari peristiwa yang dianggap
sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
b. Akibat ke sebab
Dari peristiwa yang dianggap
sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
c. Akibat ke akibat
Dari akibat ke akibat yang lain
tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
http://ekspresibelajar.blogspot.com/2008/05/logika-dan-silogisme.html
http://students.sunan-ampel.ac.id/irmanto/2010/04/10/generalisasi-macam-macam-generalisasi-dan-generalisasi-ilmiah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar